AMBON, MG.com – RSUD dr. M. Haulussy menyimpan begitu banyak persoalan yang tak kunjung selesai. Selain keluhan masyarakat tentang buruknya pelayanan di rumah sakit milik Pemda Maluku itu, ternyata ada masalah internal yang tak bisa dijembatani. Misalnya, insentif tenaga kesehatan (Nakes) non covid-19 juga menjadi perhatian serius Panitia Kerja (Panja) bentukan DPRD Provinsi Maluku.
Hal ini terungkap saat Panja turun langsung ke RSUD Haulussy dan mendengar keluhan dari tenaga kesehatan yang tidak melayani pasien covid-19. Para Nakes tersebut mengeluh tidak mendapat insentif.
”Terkait insentif Nakes yang non penanganan pasien Covid-19 juga dipertimbngakan untuk diberikan insentif,” kata anggota Panja, Ruslan Hurasan, seperti diolansir DINAMIKAMALUKU.COM, Jumat (24/9/2021).
Wakil Ketua Komisi IV ini mengaku, pihaknya bicarakan dengan Pemeekntah provinsi.”Biar adil kata perawat RSUD Haulussy. Katanya di Nakes di RSUD Umarela dapat insentif, namun di RSUD Haulussy tidak dapat,”jelas politisi PKB itu menirukan keluhan Nakes.
Tak hanya itu, Panja juga Temuka gaji tenaga honor. Lanjut dia, tenaga honor juga gaji Rp 1650.000″Kita akan usahakan sama dngan tenaga honor clening servis dan securiti yang gajinya Rp 2,5 juta,” pungkasnya. (web)