Afifudin Nilai Program ‘PeduliLindungi’ Tak Pas Untuk Kota Ambon

  • Whatsapp
banner 468x60

AMBON, MG.com – Pemerintah Kota Ambon, bajkal menerapkan aplikasi ‘PeduliLindungi’ bagi masyarakat yang akan masuk ke Kota Ambon terkhususnya bagi mereka yang mendartangi pasar moderen,

Sayangnya, keinginan Pemerintah Kota Ambon ini mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Maluku dapil Kota Ambon, Roviq Afifudin.

Menurut Roviq, yang paling pas adalah Pemkot Ambon harus memberlakukan sekolah tatap muka.

“Itu tidak tepat. Aplikaasi ‘PeduliLindungi’ ini khan untuk wilayah yang penyebaran Covid-19 sangat tinggi,” kata Roviq kepada kepada wartawan, Kamis (23/9/2021).

Kota Ambon, lanjut Afifudin, tidak dibutuhkan karena penyebaran Covid-19 tidak merata. “Sebaiknya berpikir lain yang lebih produktif. Jangan sampai masyarakat terkekang dengan kebijakan-kebijakan yang plagiat. Itu tidak penting bagi kota Ambon,” ingatnya.

Selain itu lanjutnya, sarana dan prasarana di pusat perbelanjaan juga tidak maksimal.

”Masyarakat harus unduh aplikasi ‘PeduliLindungi’  padahal itu tidak gratis, berbayar. Yang berikut bagaimana nasib para pedagang di mall itu. Di Jakarta saja itu pengunjung turun drastic,” katanya lagi.

Mestinya, buka sekolah, ketimbang bicara ‘PeduliLindungi’  sebab program ini bisa dikatakan program plagiat DKI Jakarta. “Mungkin daerah besar lain belum ada aplikasi seperti itu,” tandasnya.

Menurut dia, skema sekolah tetap muka mesti dipikirkan karena Kota Ambon, masuk kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

”Itu yang mesti dipikirkan, karena anak-anak kita terancam pendidikannya. Saya berharap PPKM level 2 ini sekolah tatap muka diterapkan,” tegasnya.

Dia mengaku, sejumlah sekolah suasta sudah mulai tatap muka meski belum maksimal.

”Mereka pakai pakaian biasa sudah masuk sekolah. Jangan sampai guru kita jadi malas. Kasihan guru kita, itu lebih penting ketimbang bicara ‘PeduliLindungi,’” katanya sinis. (D2)

 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60