Museum Siwalima Gelar Belajar Bersama Alat Musik Tradisional

  • Whatsapp
banner 468x60

AMBON, MG.com – UPT Museum Negeri Siwalima Ambon dimasa pandemi ini menggelar kegiatan Belajar Bersama Alat Musik Tradisional di Museum Siwalima, Senin (15/06/2020).
Kegiatan ini direncanakan akan berjalan hingga akhir bulan Juni 2020.

Kepala UPT Museum Negeri Siwalima Ambon, Dra. Jean Saiya menjelaskan, Belajar Bersama Alar Musik Tradisional ini merupakan kegiatan publik pertama yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Penyelenggara Museum dan Taman Budaya di tahun 2020.


Kegiatan Belajar Bersama di Museum Siwalima ini dilaksanakan dengan tujuan mengajarkan budaya baru.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa mengajarkan budaya baru ke anak-anak misalnya, ketika datang di suatu tempat harus cuci tangan, dari rumah harus pakai masker, tiba di tempat tujuan cuci tangan dan jaga jarak.
“Itu tujuan utama dalam pikiran kami, ini budaya baru yang sebelum wabah covid-19 tidak ada,” kata Saiya.

Yang ikut dalam proses belajar bersama ini anak-anak sebanyak 20 orang, awalnya ditargetkan 30 orang namun ketika bencana melanda maka anggaran dikurangi, direvisi lagi, kita tetap menjaga jarak dan lainnya maka peserta diperkecil.

Selain itu, ada banyak koleksi alat mudik tradisional di Museum Siwalima yang harus diperkenalkan kepada anak-anak. “Jika sedari kecil tidak diperkenalkan dengan alat musik tradisional maka anak-anak dikuatirkan tidak akan suka bermain alat musik tradisional karena saat ini tawaran alat musik modern sangat banyak. Untuk itu kami berpikir untuk membuat kegiatan belajar alat musik tradisional dengan beberapa alat musik yaitu, ukulele, totobuang, rumba, dan juga toleng-toleng dan ini ada koleksinya di Museum Siwalima Ambon,” kata Saiya lagi.

Saiya menjelaskan, ketika bencana pandemi Covid-19 ini melanda Maluku khususnya di Kota Ambon, kegiatan belajar anak-anak dilakukan di rumah. “Kemungkinan untuk sekolah negeri kegiatan belajar online di rumah bisa dikatakan tidak ada, dan anak-anak mengisi waktu luang mereka dengan bermain King, Bingo, game dan lainnya. Untuk itu, kegiatan ini dilaksanakan agar memberikan pemahaman bahwa ditengah bencana mereka harus melakukan sesuatu yang berkualitas. Ketika jiwa mereka terpanggil bermain musik maka harus diasah,” katanya.

Apalagi tambah Saiya, Kota Ambon telah ditetapkan sebagai Kota Musik Dunia, sehingga diharapkan bakat bermusik anak-anak bisa diasah untuk melahirkan warna musik berkualitas.
Saiya berharap, dalam beberapa hari yang ditargetkan, anak-anak bisa memainkan lagu-lagu yang diberikan pelatih dan bisa berkolaborasi bersama sehingga membentuk satu grup alat musik tradisional yang akan tampil ketika pameran alat musik tradisional beberapa provinsi di bulan November mendatang.
“Semoga wabah ini bisa berakhir, dan pak gubernur bisa membuka pameran bertaraf nasional yang diselenggarakan di Museum Negeri Siwalima Ambon,” kata Saiya berharap. (D2)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60