Presiden Diminta Evaluasi Pernyataan Wiranto Soal Maluku

  • Whatsapp
banner 468x60

AMBON, MG.com – Pernyataan Menpolhukam Letjen (Purn) Wiranto yang sempat viral disesalkan banyak pihak. Salah satunya dari anggota DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT)-Maluku dari Fraksi Golkar, Abdullah Kelilauw.
Kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (03/10/2019), Kelilauw menegaskan Maluku bukan pelengkap dari negara ini.
Belajar dari sejarah, Maluku merupakan salah satu dari 8 negara pendiri bangsa ini, dengan demikian Maluku bukan pelengkap di Indonesia.

“Saya setuju dengan pernyataan anggota DPR RI, Saadiah Uluputty. Sejak negara ini terbentuk Maluku tidak diperhatikan, laut kita habis dikuras untuk turut menghidupi masyarakat negeri ini, besok-besok blok Masela juga akan membiayai negara ini puluhan tahun. Dan saat ini Maluku sedang dirundung duka, gempa di Ambon merupakan gempa terlama di Indonesia mencapai lebih dari 900-an kali, masa orang sekaliber Wiranto bisa mengeluarkan pernyataan demikian,” katanya tegas.

Menurut Kelilauw, masyarakat Maluku khususnya di Pulau Ambon, Lease dan Seram trauma dengan kondisi ini.
Bukan masalah pengungsi atau mengungsi tapi masyarakat takut dengan kondisi ini. “Kami tidak butuh bantuan, negara tidak hadir juga tidak masalah bagi kami. Namun, jangan mengeluarkan pernyataan yang membuat kita terluka,” katanya.

Sementara itu, Constansius Kolatfeka anggota DPRD SBT-Maluku dari Partai Gerindra menegaskan loyalitas dan kesetiaan masyarakat Maluku untuk Indonesia tidak perlu diragukan
“KeMaluku-an kita soal NKRI, narasi soal kebangsaan kita adalah harga mati. Maluku sejak dulu telah mengharapkan kehadiran negara tapi kalau seorang Menteri mantan jenderal bicara soal kondisi Maluku saat ini menjadi beban negara saya kira merupakan sikap yang tidak benar dan pernyataan ini tidak bisa dikeluarkan atau diucapkan. Maluku punya kontribusi besar bagi negara ini, selaku anggota DPRD SBT Provinsi Maluku kami desak Presiden segera mengevaluasi Wiranto, serta memperhatikan pernyataan Wiranto sebagai refleksi atas ketidakadilan perhatian negara kepada Maluku,” tegasnya.


Oleh sebab itu tanpa mengurangi rasa hormat terhadap Presiden RI, tambahnya, masyarakat Maluku meminta ada sikap tegas terhadap Wiranto. (On)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60