Karin Hakapaa Jadi Favorit
AMBON, MG.com – Vinesha Likumahua dari SMA Kristen YPKPM Ambon berhasil merebut juara I Lomba Pidato yang digelar Museum Siwalima Ambon.
Lomba Pidato Perjuangan yang digelar di ruang Theater Museum Siwalima, Selasa (27/08/2019) merupakan bagian dari Pameran Kontemporer dalam rangka perayaan HUT RI dan HUT Provinsi Maluku ke 74, dengan tema Generasi Muda.
Dewan juri pada Lomba Pidato diketuai M. Lewier dengan anggota J. Pattiasina dan D. Pattinama.
Vinesha berhasil menyingkirkan 17 lawannya dengan perolehan nilai 300 dan berhak mengantongi hadiah berupa piagam serta uang tunai senilai Rp 1.000.000.
Sementara untuk juara II diraih Karunia Lisapally dari SMA Negeri 5 Ambon berhasil memperoleh nilai 278 dan juara III diraih Marsella Kols dari SMA Maria Mediatrix dengan total nilai 273.
Peserta dari SMA Negeri 6 Ambon atas nama Leony Mainake berhasil meraih Juara Harapan I dengan total nilai 269, Juara Harapan II diraih Chriatania Haumahu dari SMA Negeri 3 Ambon dengan jumlah nilai 251 dan Juara Harapan III diraih Pricilia Nanlohy dari SMA Fransiscus Xaverius Ambon dengan perolehan nilai 249 sedangkan Juara Favorit diraih Karin Hakapaa dengan nilai 246. Srlutuh pemenang berhak membawa pulang uang tunai senilai Rp 1.000.000.
Kepala UPT Museum Siwalima Ambon, Dra. Jean Saiya kepada wartawan menjelaskan, tujuan digelarnya lomba pidato tingkat SMA/SMK dan sederajatnya ini untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air serta menghargai nilai perjuangan para pejuang kemerdekaa.
“Saat ini kita tidak perlu mencucurkan darah untuk merebut kemerdekaan namun yang harus dilakukan adalah mengisi kemerdekaan dengan belajar serta saling mendukung satu sama lain,” katanya.
Menurutnya, Lomba Pidato diharapkan akan menghasilkan orator milenial. Seorang orator harus memiliki pengetahuan lebih dan pandangan yang luas.
“Pengetahuan lebih dan pandangan luas hanya bisa diperoleh dengan banyak membaca serta memiliki motivasi dan inovasi dan ini yang dibutuhkan dalam rangka mengisi kemerdekaan di zaman ini,” katanya.
Tujuan digelarnya Lomba Pidato ini, menjadi pembelajaran bagi peserta didik agar menjadi orator yang tangguh misalnya seperti Bung Karno.
“Bukan hanya menjadi orator yang tangkas tapi mereka juga bisa mengaplikasikan perjuangan melalui tanggungjawab mereka mengisi perjuangan,” kata Saiya. (0n)
