Laiskodat Surati LP3KN
AMBON,MG.com – Nusa Tenggara Timur dan DKI Jakarta bertarung untuk menjadi tuan dan nyonya rumah Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional II tiga tahun mendatang.
DKI Jakarta dan NTT saling memaparkan kesiapan daerahnya saat Musyawarah Nasional (Munas) Pesparani Katolik Nasional yang berlangsung di Islamic Center Ambon-Maluku, Rabu (31/10-2018).
Dan dari seluruh pemaparan yang dilakukan, terlihat dua daerah ini yang paling menonjol diikuti Papua Barat. Namun, peserta Munas lebih condong mengapresiasi NTT dan DKI Jakarta. Akhirnya diputuskan, hasil Munas hanya mengakomodir NTT dan DKi Jakarta, yang nantinya melalui Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) untuk dikonsultasikan ke Konfrensi Wali Gereja Indonesia (KWI). Dan nantinya hasil konsultasi tersebut yang akan menetapkan tuan rumah penyelenggaraan Pesparani II.
Munas hanya membahas dua agenda penting yakni, sesuai statuta Pesparani dilaksanakan tiga tahun sekali, dengan demikian Pesparani II akan dolaksanakan pada 2020 mendatang, lantaran di tahun 2021 akan digelar MTQ dan Pesparawi Nasional.
Keputusan penyelenggaraan Pesparani II tahun 2020 dengan berbagai pertimbangan antara lain, mempermudah pemerintah memfasilitasi keberangkatan kontingen Pesparani Katolik Nasional II.
Sementara itu, untuk membuktikan keseriusan NTT menjadi tuan rumah Pesparani Katolik Nasional II, Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat mengirimkan surat resmi kepada panitia tetap penyelenggara Pesparani bahwa NTT siap menyelenggarakan pesta iman umat Katolik itu.
Laiskodat mengirimkan surat ke Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) tertanggal 29 Oktober 2018 terkait kesediaan menjadi tuan rumah pelaksana Pesparani Katolik Nasional II.
Dalam surat tersebut, Laiskodat memberikan apresiasi kepada LP3KN atas terselenggaranya Pesparani Katolik Nasional I di Ambon.
Tembusan surat Gubernur NTT tersebut, ditujukan ke Menteri Agama, Menteri Dalama Negeri, Ketua DPRD NTT dan Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) NTT.
Sebelumnya, Laikodat mengirim surat ke LP3KN setelah memperhatikan dan mempertimbangkan surat dari (LP3KD) NTT tertanggal 22 Oktober 2018 tentang kesediaan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesparani Katolik Nasional II.
Untuk diketahui, Pesparani Katolik Nasional I di Kota Ambon, Maluku berlangsung selama seminggu dari 27 Oktober 2018 hingga 2 November 2018.
Dalam acara ini, diadakan 12 mata lomba, yang terdiri dari Paduan Suara, Cerdas Cermat, Baca Mazmur dan Bertutur Kitab Suci. Lomba ini diikuti oleh kontingen dari 34 Provinsi.
Peserta lomba Pesparani berjumlah berjumlah 4.804 orang, undangan yang hadir 200 orang, pendukung acara 989 orang, peserta ibadah, dewan juri, panitia pusat dan daerah, serta para penggembira kurang lebih 4.490 orang. Total yang hadir di acara Pesparani kurang lebih 12.000 orang.
Acara ini diselenggarakan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) dan panitia lokal di Maluku. LP3KN adalah lembaga yang direstui oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan difasilitasi pemerintah untuk menyelenggarakan Pesparani secara periodik.(on)