Ambon,MG.com–Kota Ambon tercatat kembali sebagai daerah pemberi tingkat inflasi tertinggi se-Maluku. Hal tersebut mengacu pada data inflasi year on year (y-on-y) bulan Juli 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku sebesar 2,71 persen.
Dari sebelumnya di bulan Mei juga terjadi kenaikan secara year on year (yoy) inflasi sebesar 4,61 persen. Tingkat inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,83 persen.
“Itu artinya kebijakan yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, belum berjalan secara maksimal sehingga tingkat inflasi masih cukup tinggi dari 11 kabupaten/kota di Maluku,”tandas Wakil Ketua Komisi I DPRD Maluku, Jantje Wenno, Selasa (6/8/2024).
Dimana kenaikan inflasi yoy terjadi karena sebagian besar komoditas mengalami kenaikan, termasuk angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan dan tomat.
Meskipun demikian akui Calon Walikota ini, pernah
terjadi penurunan inflasi dari 4.61 persen di bulan Juni menjadi 3.17 persen di bulan Juli, tetapi angka tersebut masih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya dimana angka inflasi dibawah 3 persen.
“Meskipun ada pergerakan pangan murah, namun belum belum mampu menekan angka inflasi padahal dilakukan secara masif. Tapi yang terjadi angka inflasinya masih tinggi diatas 3 persen artinya kebijakan gerakan pangan murah, masih belum berdampak signifikan,”ujarnya.
Dengan demikian kata Wenno, Pemkota harus melakukan evaluasi secara menyeluruh atas kebijakan yang diambil dalam penurunan angka inflasi.(**)