Ambon,MG.com-Pasangan Walikota Bodewin Wattimena dan wakil walikota Ely Toisutta melakukan kampanye dialogis pada negeri rutong Kamis ( 10/11/24).
Kedatangan paslon dengan jargon khas BETA bersama tim ini disambut warga setempat dengan iringan musik totobuang dari beberapa pemuda Negeri Rutong.
Dalam orasi politiknya, Calon Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta mengatakan, tujuh partai pengusung paslon dengan slogan BETA Par Ambon akan bekerja keras untuk meraih kemenangan.
“Visi misi dan 17 program prioritas ini diangkat berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sebagai mantan anggota DPRD, dan Pak Bodewin Wattimena sebagai PJ Wali Kota Ambon. Dan 17 program prioritas itu bukan program yang muluk-muluk,” urainya.
Juga, pelayanan publik yang sudah terintegrasi dengan satu mall saja. Dengan begitu, Kota Ambon akan sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia yang sudah lebih dulu menerapkan mall pelayanan publik.
Jadi, jangan kita dibodoh-bodohi dengan narasi yang tidak benar atau bohong yang sementara beredar di masyarakat. Kami paslon BETA Par Ambon berkomitmen akan membuat mall pelayanan publik bertempat di kawasan Ambon Plaza lantai 4 dengan tujuan mempermudah masyarakat untuk mengurusi seluruh surat-surat yang dibutuhkan. Sehingga, masyarakat tidak lagi dipersulit dengan berbagai aturan,” bebernya.
“Saya mulai meniti karir politik dari bawah hingga membawa saya sampai saat ini. Maka itu saya mau kedepan lahir pemimpin – pemimpin perempuan dari Negeri Rutong sini,” pungkasnya.
Sementara itu Calon Wali Kota Bodewin Wattimena mengatakan, dirinya bersama Ely Toisutta maju Pilkada karena kecintaan kepada kota ini.
“Atas dasar itu untuk mau memajukan kota ini kami telah mempersiapkan visi dan misi serta 17 program prioritas yang akan kami lakukan dan ini bukan janji tetapi kami berdua berbicara sesuai visi, misi dan program. Kita akan memastikan ketersediaan dokter di seluruh puskesmas di Kota Ambon,” urainya.
Selain itu, karakter spiritual masyarakat juga harus dibangun secara baik juga program untuk UMKM.
Untuk itu, seluruh pengusaha UMKM harus memiliki NIB, agar bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Selain itu, pariwisata juga harus dikembangkan, dengan pariwisata terintegrasi antara perpaduan alam dan tari-tarian daerah sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjungi lokasi wisata di Kota Ambon.
Wisatawan yang datang juga tidak sekedar menikmati keindahan alam semata tapi juga bisa menikmati kuliner loka setempat.
Kemiskinan di Kota Ambon juga harus diselesaikan dengan cara memberikan bantuan social dan dana hibah agar masyarakat bisa berusaha.
“Saya bangga Negeri Rutong ini karena bisa menjadi contoh bagi negeri – negeri lain yang ada di kota Ambon yang mendapat penghargaan sebagai Negeri wisata digital. Jadi, kalau ada yang bilang Ambon belum naik kelas. Itu penilaian yang salah. Ada yang bilang Ambon belum juara. Ada bukti bahwa Ambon itu juara. Buktinya apa? 48 penghargaan dari instansi terkait saat saya menjabat PJ Wali Kota, itu kurang apa lai,” pungkasnya. ( MG )