AMBON, MG.com – Istri Gubernur Maluku, Widya Murad Ismail, menyempatkan diri mengunjungi bayi gizi buruk Helena Elle, bayi asal Waitatiri, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, yang sedang di rawat di RSUD dr. Haulussy Kudamati-Ambon, kemarin.
Selain tampak kurus, bayi perempuan itu juga terbaring lemas dan kaku. Saking kurusnya, pada tangan dan kedua kaki, tampak tulang yang menonjol.
Saat ini Helena tengah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy, Ambon.
Kedatangan Widya Murad Ismail didampingi Kepala RSUD dr. Haulussy Rita Tahitu, Kepala BKKBN Maluku Renta Rego, Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Sartono Pining, Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Maluku Mustafa Sangadji.
Widya memberi semangat kepada kedua orang tua Helena yakni Marthen dan Ayu
untuk bersabar dan terus berjuang agar Helena bisa keluar dari krisis gizi yang dialaminya.
“Sabar ya bu, cepat sembuh ya nak,” kata Widya.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku ini juga mengingatkan bahwa anak-anak sangat membutuhkan asupan gizi untuk tumbuh kembang mereka.
“Tidak perlu yang mahal-mahal, yang penting makanannya sehat,” katanya.
Saat membesuk Helena, Widya membawa buah-buahan, makanan tambahan untuk balita, dan santunan kepada orang tua Helena, guna meringankan beban mereka.
Tak hanya Helena, Widya juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa pasien anak pengidap gizi buruk lainnya, yang berasal dari Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan salah satu bayi yang memiliki benjolan cukup besar di kepala. Semuanya dalam penanganan di RSUD dr. Haulussy.
Sebagai Duta Parenting (Perangi Stunting) Provinsi Maluku, Widya saat ini sangat giat melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan gizi buruk dan stunting pada anak-anak di seluruh Maluku.
Berbagai upaya telah dilakukannya, baik turun langsung melakukan sosialisasi, maupun bersinergi dengan dinas-dinas dan instansi vertikal lainnya untuk turun memberikan bantuan langsung ke masyarakat.
Widya mengakui, kunjungan yang dilakukannya ini sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya ibunya anak-anak Maluku.
“Tadinya saya mengetahui ada anak yang terkena gizi buruk dari media sosial, dan saya langsung ingin menengok mereka,” ucapnya.
Widya mengaku prihatin dengan kondisi ini, bukan hanya Helena, tetapi juga anak-anak lain yang tengah dirawat di RSUD dr Haulussy, yakni dari Kepulauan Tanimbar dan Buru Selatan.
“Saya turut prihatin. Ini bentuk perhatian saya sebagai ibunya orang Maluku, ibunya anak-anak Maluku. Anak-anak ini membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita,” kata Widya mengingatkan.
dr. Sriwahyuni Joko yang menangani Helena, mengatakan, bayi mungil itu menderita gizi buruk tipe campuran yaitu kekurangan energi dan kekurangn protein. Pihaknya saat ini fokus untuk memperbaiki gizinya terlebih dulu, baru penanganan lainnya.
“Sekarang kita fokus untuk memperbaiki gizinya,” kata Sriwahyuni. (On)