Penderita Kanker Payudara di Tenda Pengungsian Dijenguk Kapolda

  • Whatsapp
banner 468x60

AMBON, MG.com – Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Royke Lumowa M.M, bersama Ketua Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Maluku Ny. Swanly Royke Lumowa dan sejumlah Pejabat Utam (PJU) Polda Maluku, mendatangi tenda pengungsi korban gempa bumi Ambon, yang terletak di perbukitan desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon.

Kunjungan yang dilakukan Kapolda dan rombongan itu, setelah menerima laporan dari tim medis terkait adanya Asmari Lasiru penderita kanker payudara stadium empat yang hingga kini masih terbaring lemas ditenda pengungsian tanpa ada perawatan.
Informasi tersebut langsung direspon Jenderal Polisi dua bintang itu. Bersama Ketua PD Bhayangkari Polda Maluku, dan sejumlah PJU mendatangi tenda pengungsian yang ditempati Asmari Lasiru, bersama suami dan anak-anaknya.

Kapolda Irjen Pol Drs. Royke Lumowa mengungkapkan, kunjungan yang dilakukan ke lokasi pengungsian untuk menjenguk Asmari Lasiru, penderita kanker payudara stadium empat, setelah menerima laporan dari tim medis Polda Maluku, yang telah melaksanakan bakti kesehatan di lokasi tersebut.
“Kita menerima laporan dari tim kesehatan Polri yang sedang melaksanakan pengobatan gratis di tenda-tenda pengungsi bahwa ada pengungsi yang menderita sakit kanker payudara stadium 4, atas nama Asmari Lasiru, yang terbaring lemas tanpa ada perawatan.
Laporan itulah membuat kami langsung kesini,” kata Kapolda kepada media usai melihat kondisi Asmari Lasiru, dilokasi pengunsian, Jumat (18/10/2019).

Kunjungan itu, lanjut mantan Kakorlantas Polri, untuk menawarkan pengobatan gratis kepada Asmari Lasiru, di RS Bhayangkara Polda Maluku.
“Kita ke sini juga bawah dokter dan ambulance untuk mengajak ibu itu untuk turun dan kita rawat di RS Bhayangkara. Kita tawarkan perawatan secara gratis di RS Bhayangkara, dan kami akan berikan satu kamar khusus untuk ditempati ibu Asmari, tanpa ada biaya sedikitpun dari mereka,” terang alumnus Akpol 1987.

Namun tawaran oleh orang nomor satu di Polda itu ditolak dengan alasan masih trauma, sebab pada saat gempa 6.8 Magnitudo 26 September lalu, keluarganya memilih menyelamatkan diri mereka tanda penghiraukan Asmari.
“Beliau (Asmari penderita kanker panyudara) masih trauma, kalau ada gempa siapa yang mau menolongnya, sebab saat gempa lalu semua orang lari menyelamatkan diri tanpa menghiraukan beliau, makanya kita tawarkan untuk ke RS Bhayangkara, disana semuanya terlayani bahkan dalam keadaan daruratpun ada yang menolong beliau,”ujar Kapolda.

Mantan Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Konflik dan Kontigensi Kemenkopolhukam RI itu menegaskan, tidak memaksa kehendak dari penderita kanker tersebut, untuk dirawat di RS Bhayangkara.
“Beliau masih trauma, tetapi tidak ada masalah kapanpun ketika beliau siap, dipersilahkan untuk datang ke RS Bhayangkara, karena semua fasilitas akan kami siapkan untuk beliau,” tegasnya.

Ditempat yang sama Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Mohamad Roem Ohoirat menambahkan, selain menjenguk hingga memberikan penawaran pengobatan gratis di RS Bhayangkara, melainkan juga memberikan sedikit biaya hidup untuk Asmari Lasiru, selama dilokasi pengungsian.

Sementara Abidin suami dari Asmari Lasiru penderita kanker payudara stadium empat tak henti-hentinya menyampaikan terima kasih kepada Kapolda dan Pengurus Daerah Bhayangkari Polda Maluku, atas perhatian yang diberikan kepada isterinya itu.
“Terima kasih banyak kepada pak Kapolda dan jajarannya karena telah datang melihat isteri saya. Pak kapolda adalah pejabat daerah pertama yang datang kesini untuk melihat isteri saya, semoga amal kebaikan bapa dibalas oleh yang maha kuasa,” kata Abidin. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60