AMBON, MG.com – Dalam upaya mengumpulkan uang tidak layak edar di masyarakat, maka Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku akan melakukan Ekpedisi Layanan Kas Keliling pada beberapa titik di Wilayah Maluku.
Ekspedisi Layanan Kas Keliling yang dilakukan pada 13-19 September menggunakan KRI Kerapu 812 milik Lantamal berhasil menukarkan Uang Tidak Layak Edar (UTLE) sebanyak Rp 226 juta.
Hal ini disampaikan Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah BI Provinsi Maluku, Teguh Triyono kepada wartawan, Kamis (19/09/2019).
Menurutnya, uang dengan jumlah tersebut berhasil ditukarkan dari lima titik yakni di Pulau Buru tepatnya di Desa Kayeli sebanyak Rp.40 juta, Pulau Ambalau Rp.40 juta, Leksula Rp.90 juta, Kecamatan Kepala Madang Rp.30 juta dan juga di Buano Utara Rp.26 juta.
“Pada setiap ekspedisi, Bank Maluku menyiapkan uang sebesar Rp 2,5 miliar, tapi yang digunakan untuk penukaran uang sebesar Rp 226 juta,” kata Teguh.
Jumlah Rp 2,5 miliar merupakan jumlah terendah jika dibandingkan dengan kegiatan serupa di wilayah lain yang dilaksanakan Bank Indonesia.
“KPw Bank Indonesia Provinsi Maluku pernah menyiapkan uang sejumlah Rp 5 miliar namun yang terpakai hanya Rp 3 miliar, ini pada tahun 2018,” katanya.
Dikatakan, banyak uang yang disiapkan juga tergantung jumlah titik yang disinggahi serta aktifitas masyarakat di lokasi yang disinggahi.
“Kita harus perhitungkan aktifitas masyarakat, misalnya, di pulau A mungkin ada panen dan lainnya, ini juga harus diperhatikan,” tambahnya.
Teguh menjelaskan ekspedisi kas keliling pulau 3T yang dipimpin Ali Hasan ini merupakan bagian dari program nasional BI atas kerja sama antara Kantor Bank Indonesia Pusat dengan TNI-AL terkait transportasi yakni pemanfaatan kapal perang, dan kerja sama ini akan terus berlanjut hingga tahun 2021.
Teguh mengatakan kegiatan ekspedisi kas keliling BI Maluku tahun 2019 ini selain melakukan penukaran uang juga membantu kebutuhan prioritas masyarakat. “Masyarakat sering meminta misalnya untuk bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Misalnya, untuk peningkatan mutu pendidikan, kami bawakan paket berupa peralatan sekolah, buku, perangkat komputer dan printer, untuk sejumlah sekolah, juga ada kebutuhan sarana ibadah, disamping pengobatan gratis,” jelasnya.
Bantuan tersebut dilaksanakan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
(On)