AMBON, MG.com – Lucky Wattimury akhirnya dimandatkan Ketua Umum PDI-P menjadi Ketua DPRD Maluku.
Penetapan Ketua DPRD Maluku diumumkan saat rapat internal DPD PDI-P Maluku yang dilaksanakan di Pacific Hotel Ambon, Sabtu (07/09/2019).
Terpilihnya Lucky Wattimury sama sekali tanpa intervensi Ketua DPD PDI-P Maluku, Murad Ismail .
Murad Ismail bahkan mengaku kaget dengan keputusan Ketum PDI-P tersebut. “Saya juga kaget, saya baru tahu di sini kalau pak Lucky Wattimury yang dipilih me jadi Ketua DPRD Maluku,” kata Murad.
Walau demikian, Murad mengaku pihaknya mengusulkan calon Ketua DPRD Maluku ke DPP PDI-P.
Setelah pengusulan tersebut, yang dipanggil hanya Edwin Adrian Huwae dan Lucky Wattimury.
“Saya tidak ikut ke sana, mereka dipanggil untuk ikut fit and proper test, selebihnya saya tidak tahu lagi,” katanya.
Murad menegaskan jika dirinya percaya akan kekuatan doa, sebab soal kualitas dan pengalaman semua sama.
“Siapapun yang menjadi Ketua DPRD Maluku, saya harus menerima dan berharap Ketua DPRD Maluku bisa bantu saya apapun alasannya, karena Maluku ke depan mulai dilakukan peningkatan pembangunan. Dan saya harapkan Ketua DPRD Maluku harus membantu saya dalam proses pemerintahan khususnya dalam penempatan APBD sehingga Maluku dapat bergerak maju,” tegasnya.
Dia mengakui jika dirinya tidak memiliki kepentingan pribadi sebab yang menjabat Ketua DPRD Maluku bukan dirinya.
Pileg 2019, PDI-P Maluku selain menjabat selagai Ketua DPRD Maluku, hanya berhasil memperoleh satu kursi Ketua DPRD di kabupaten yakni Ketua DPRD Maluku Barat Daya, yaitu, Petrus Tunay, sedangkan enam lainnya menduduki posisi Wakil Ketua DPRD, yaitu, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon – Gerald Mailoa, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar-Jidon Kelmanutu, Wakil Ketua DPRD Kota Tual-Fitri Notanubun, Wakil Ketua DPRD Seram Bagian Barat – La Nyong, dan Wakil Ketua DPRD Maluku Tengah Demianus Hattu dan Wakil Ketua DPRD Aru, Fenny Loy. (On)
