AMBON, MenaraGlobal.com-Jejak peradaban dapat ditinggalkan setelah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Korps Pegawai Negeri (Korpri). Juga menjadi sarana penting dan strategis dalam mendukung program pemerintah.
Demikian dikemukakan Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff yang dibacakan Sekda Maluku, Hamin bin Thahir saat Pembukaan Seleksi MTQ Tingkat Provinsi Maluku di lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Kamis (17/7/2018).
“Pelaksanaan MTQ KORPRI sejatinya meninggalkan jejak peradaban, yang ditandai dengan terjadinya perubahan pola pikir, karakter, habitus atau kebiasaan dan pola hidup,” ujarnya.
Perubahan ke arah lebih baik, misalnya tambah Assagaff, dari pemikiran sempit kepada pemikiran terbuka dan transformatif serta cara hidup yang konfliktual kehidupan yang lebih rukun dan damai.
“MTQ merupakan salah satu program KORPRI di Bidang Kerohanian, saya pandang sebagai sarana penting dan strategis mendukung program pemerintah guna meningkatkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta mendukung peran strategis Aparatur Sipil Negara,” terangnya.
Assagaff mengharapkan, hasil seleksi MTQ ini dapat diikutsertakan anggota KORPRI dalam penyelenggaraan MTQ tingkat Nasional IV yang berlangsung di Provinsi DKI Jakarta, November 2018.
Diharapkan para qori dan qori’ah mempertajam kemampuan membaca ayat-ayat suci Al-qur’an.
“Saya mengharapkan agar apa yang saudara-saudara peroleh pada saat seleksi MTQ KORPRI Tingkat Provinsi dapat digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya pada pelaksanaan MTQ KORPRI tingkat ke-IV,” harapnya.
Dirinya juga berharap kepada Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Maluku agar dapat memberikan perhatian serius guna menanamkan dan membina kecintaan bagi anggota KORPRI terhadap Al-qur’an sebagai kitab suci umat Islam.
“Kesemuanya ini menjadi tanggungjawab kita bersama, baik Dewan Pengurus KORPRI Provinsi dan Dewan Hakim untuk menyatukan sikap dan pola pikir sehingga upaya pembinaan dan pengembangan seni baca Al-qur’an bagi anggota KORPRI menghasilkan prestasi terbaik yang mampu mengharumkan nama daerah Maluku,” tukas Assagaff.
Assagaff meminta peserta seleksi MTQ yang berasal dari kabupaten/kota se-Maluku berlomba penuh semangat juang dan sprotifitas serta menjaga persatuan dan kesatuan.
Hal ini disebabkan, pelaksanaan event keagamaan seperti MTQ memiliki posisi vital dan strategis dalam rangka pembangunan mental spritual bangsa.
Sebab masalah moral atau mental spritual sangat menentukan masa depan peradaban bangsa ini.
“Sejatinya dalam pelaksanaan acara keagamaan tidak membuat kita terjebak pada serimonial saja, tetapi seharusnya menangkap makna dan intisari yang berimplikasi signifikan terhadap pembangunan akhlak dan peradaban bangsa ini,” terang Assagaff. (on)