AMBON,N25NEWS.id-Mengatasi kelangkaan Minyak Tanah (Mitan) yang terjadi akhir-akhir ini di Kota Ambon, Komisi II DPRD Provinsi Maluku menggelar rapat bersama dengan PT. Pertamina dan agen minyak.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Johan Lewerissa diruang Komisi memaparkan, kalau saat ini banyak warga yang mengelu terjadinya kelangkaan mitan.
“Jadi informasi yang diterima adanya, dugaan penimbunan Mitan, sehingga terjadi kelangkaan makanya, sehingga harga Mitan melambung naik,” ungkap Lewarissa, Rabu (3/7/2024).
Olehnya itu,DPRD Provinsi Maluku akan melakukan pengawasan untuk pendistribusian Mitan yang di lakukan oleh Pertamina kepada distributor yang ada pada 11 kabupaten/kota.
“Kelangkaan BBM terjadi karena, adanya campur tangan orang-orang tidak bertanggung jawab makanya, kita harus menelusuri dan mengawasi ketat, agar masalah ini dapat diatasi,”ungkapnya.
Dia mengakui, untuk pengembangan manajemen agen harus di kembangkan dan memberikan tanggapan sesuai kondisi yang terjadi di lapangan.
“Yang menjadi solusi utama kita harus menguasai manajemen agen agar, semua masalah dalam kontribusi menjadi penyebab kelangkaan,” tuturnya.
Menurut dia, saat ini harga Mitan yang di tetapkan PT.Pertamina adalah 4.000 per liter dan yang beredar di masyarakat 4.500 per liter.
“Sesuai surat keputusan dari Pemerintah Daerah maka harga 1 liter Minyak di bandrol Rp 4000 per Liter,” tandasnya.
Dia berharap, dengan adanya rapat ini dapat mendapat solusi untuk masalah kelangkaan Mitan yang terjadi di Kota Ambon.
“Jadi kita sudah dengar bersama apa masalah dan kendala yang terjadi maka dari itu mari kita sama-sama mengawal proses pendistribusian BBM di 11 kabupaten/kota sehingga, tidak ada terjadinya penimbunan yang menyebabkan kelangkaan Mitan,” tutupnya.(MG)