DPRD Propinsi Maluku Gelar On The Spot Di SMA Siwalima

  • Whatsapp
banner 468x60

Ambon,MG.com  – Samson Atapary selaku Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku untuk segerah membenahi sistem Manajemen Pendidikan di SMA Siwalima Ambon.

Usai gelar on the spot, kepada awak media, pada Rabu (04/10/2023) Atapary mengatakan bahwa, sistem manajemen Pendidikan merupakan tanggung jawab utama di Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku.

Atapary menegaskan, soal sistem manajemen pendidikan di SMA Siwalima ini kesalahannya ada di Dikbud, karena Komisi IV DPRD Maluku sudah membicarakan hal ini sejak 2 tahun lalu.

Menurutnya, Pembicaraan itu terkait bagaimana pembenahan manajemen yang ada di SMA Siwalima, baik itu sistem proses belajar mengajar maupun pengelolaan asrama, namun tidak dilaksanakan dengan baik oleh Dikbud Maluku.

Ia menilai menilai terkait standar kebersihan asrama putra maupun putri sudah dibicarakan berulang kali, namun masih terus terulang lagi kesalahan yang dilakukan.

“Ini berarti, mungkin Ibu Kadis tidak pernah masuk sampai melihat masalah ini. Mestinya sebagai Kadis harus secara rutin tinjau Sekolah ini, karena dibiayai oleh APBD dan menjadi barometer penilaian publik. Mestinya Kadis datang mengkroscek di sini sebagai penanggung jawab, karena ternyata standar ini belum layak,” ujarnya.

Ia menambahkan, membangun sistem manajemen konsepnya sederhana begitu juga dengan budaya kekerasan antar siswa yang terjadi sudah cukup lama di sekolah ini.

Hasil interview dari beberapa siswa diketahui bahwa ada siswa yang melakukan kekerasan terhadap teman yang lain dan ini bukan salah mereka.

Namun ada sistem yang salah dan yang bertanggung jawab terhadap sistem itu adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Promal.

“Ibu kadis harus turun berdialog, mendeteksi dan sebagai penanggung jawab harus membangun satu sistem dan harus diikuti oleh sekolah,” tegas Atapary.

Atapary mempertanyakan kenapa masalah kekerasan berulang terus padahal Kadis Pendidikan Promal sudah menyatakan bahwa masalah ini tidak lagi terjadi, padahal kenyataannya masih saja terjadi.

Solusinya kata Atapary, mengatur hal ini tanpa membutuhkan anggaran karena hal ini hanya membangun karakter orang. Ini tanggung jawab orang tua, guru dan pihak siswa dan ini adalah bagian dari sistem pembelajaran yang ada di sekolah ini.()

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60