Ambon,MG.com Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon dan juga yayasan pelangi melakukan tanggap cepat penanganian kasus HIV AIDS
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy kepada awak media di Ruang Vlisingen Balai Kota, Rabu (13/09/23).
“Kami tidak lamban dalam mengangani kasus teru, justru Kota Ambon itu cepat, karena kita langsung melakukan screning dengan cara menjemput bola di tempat-tempat yang beresiko terjadinga penularan HIV,” ujarnya
“Dinkes Ambon telah menyiapkan beberapa puskesmas yang siap untuk melakukan pemeriksaan terhadap warga kota yang ingin memeriksa atau menderita virus HIV atau tidak.
“Kita deteksi dini sejak beberapa tahun lalu. Oleh karena itu kita menemukan kasus HIV/AIDS yang lebih tinggi. Dengan deteksi dini tersebut, kita temukan lebih banyak dalam kondisi HIV. Sehingga ketika yang bersangkutan minum obat ARV secara teratur, dia tidak jatuh dalam kondisi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yang bisa menyebabkan kematian,”jelas Pelupessy.
Menurutnya, ketika seseorang dengan HIV kemudian minum obat secara teratur, orang tersebut bisa beraktivitas seperti biasa dan bisa memperpanjang hidupnya.
“Oleh karena itu, Dinkes bergerak cepat untuk mendeteksi. Bayangkan fenomena gunung es. Ketika kita tidak mendeteksi dan menganggap aman-aman saja, ternyata di bawah ini terjadi penularan yang luar biasa. Sehingga kita berada dalam kondisi yang sulit untuk mengendalikan penyakit ini,” jelasnya.
Penularan HIV AIDS, kata Pelupessy, paling banyak melalui seks bebas. Ada juga melalui jarum suntik narkoba dan dari ibu ke anak.
“Penularan melalui jarum suntik narkoba, namun sudah jarang. Kemudian dari ibu ke anak, itu sudah tidak lagi kita temukan, karena skrining betul-betul ditetapkan di rumah sakit dan Puskesmas. Kita antisipasi dengan mewajibkan semua Puskesmas melakukan deteksi dini HIV kepada ibu hamil, penderita TBC dan semua pasien diabetes melitus,”terangnya.
Dia katakan, penularan melalui seks bebas ini menyangkut dengan perilaku. Oleh karena itu, diingatkan untuk tidak melakukan seks bebas. Jika melakukan, diingatkan untuk menggunakan kondom.
“Jika ada temuan, maka untuk mempercepat proses pemutusan mata rantai penularan, maka akan dilakukan skrining lanjutan,”ucapnya. [ fal ]