Sadis, Anak Ketua DPRD Kota Ambon Aniaya Pelajar Hingga Tewas

  • Whatsapp
banner 468x60

Ambon, MG.com – Tindak penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia kembali terjadi di Kota Ambon.

Tindakan tak terpuji itu terjadi di depan Asrama Polri Talake, tepatnya di kediaman Bripka Almsyah Bakker, Minggu (30/07/2023).

Dari rilis yang diberikan Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease kepada wartawan, Senin (31/07/2023), diketahui korban bernama Rafli Rahman Sie (15), Pelajar, alamat Ponegoro Atas, RT 01 RW 04, Kelurahan Urimessing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Sedangkan pelaku bernama Abdi Toisutta (25), alamat Talake RT 002 RW 03, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. (Vatal)

Yang lebih memilukan hati, ternyata sang pelaku merupakan anak kandung dari Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisutta.

Berdasarkan keterangan saksi Muhammad Fajri Semarang (16), awalnya ia bersama korban berboncengan dengan menggunakan sepeda motor dari arah Ponegoro menuju ke rumah saudaranya di Talake untuk mengembalikan jaket milik saudaranya.

Pada saat memasuki Gapura lorong Masjid Talake, keduanya hampir menyenggol pelaku yang sementara berjalan menuju kearah dalam lorong tersebut.

“Saksi sempat melihat kebelakang pelaku sedang mengejar korban dan saksi. Setelah mereka berdua tiba di depan rumah saudaranya, dan hendak memarkirkan motor, (korban masih duduk di atas motor dan saksi telah turun dengan posisi saling berhadapan), saat itu juga pelaku langsung menghampiri mereka dimana tanpa bertanya pelaku langsung memukul korban dari bagian kepala (korban masih menggunakan helm) sebanyak 1 kali, setelah itu pelaku mengatakan kepada korban dengan dialek Ambon bahwa “Kalo maso orang kompleks itu kasi suara abang-abang dong,” kata Kasi Humas Polresta pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Janete. Stephany Luhukay.

Tak sampai disitu saja, lanjut Kasi Humas, pelaku kembali memukuli korban dari bagian kepala untuk kedua kalinya.

Bahkan, meskipun korban sudah mengatakan bahwa mereka berkendara dengan pelan dan berhati-hati di kompleksnya orang, anak politisi partai Golkar itu malah menjadi-jadi dengan memukul korban untuk yang ketiga kalinya dari bagian kepala hingga tak sadarkan diri.

Berselang beberapa menit kemudian saudara korban keluar dari dalam rumah, dimana posisi korban telah tertunduk dan menaruh kepalanya di atas stir motornya (Pingsan). Saudara korban yang melihat kejadian itu langsung mengatakan kepada pelaku “kalau ada apa-apa ose (anda) tanggung jawab” kemudian pelaku mengatakan bahwa “beta (saya) akan tanggung semuanya”, setelah itu pelaku pergi meninggalkan korban dan saksi.

Melihat korban yang sudah tak berdaya lagi, saudaranya di bantu saksi mengangkat korban masuk ke dalam rumah dengan tujuan menyadarkan korban namun sudah tidak sadarkan diri.

Pukul 21:25 WaiT, saudara korban langsung membawa korban ke rumah sakit Dr. Latumeten guna mendapatkan perawatan medis. Setibanya di rumah sakit korban langsung mendapat perawatan medis oleh team medis

Akan tetapi, pada pukul 21:45 WIT, korban di nyatakan meninggal dunia oleh team medis rumah sakit Dr. Latumeten.

“Sekitar pukul 23.20 WIT, korban langsung di bahwa pulang oleh keluarga menuju ke rumah duka di Ponegoro atas,” tandasnya.

Sebagai catatan, dari keterangan yang disampaikan pihak keluarga, korban meninggal dunia itu memiliki penyakit bawaan.

Tindakan penganiayaan ini juga telah ditangani dengan serius oleh pihak kepolisian dalam hal ini Polresta P. Ambon.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60