Distan Maluku Siapkan 15.500 ha Lahan Untuk Jagung dan Kedelai

  • Whatsapp
banner 468x60

AMBON, MG.com – Menindaklanjuti permintaan Menteri Pertanian Dr Syahrul Yasin Limpo (SYL), SH, MH kepada Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail (MI), maka Dinas Pertanian Maluku siapkan 15.500 ha lahan untuk pengembangan komoditi jagung dan kedelai.
Padahal SYL hanya meminta setiap kabupaten dan kota di Maluku menyiapkan 1000 hektar lahan.

Permintaan Menteri Pertanian SYL, dikemukakan di salah satu restoran di Kota Makassar, Jumat (6/5/2022).

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr Ilham Tauda (IT) mengatakan, pertemuan Menteri Pertanian dengan Gubernur Maluku, di Kota Makassar, bukan pertama kali.
“Arahan Gubernur kepada saya dan Ketua TGPP Hadi Basalamah, agar bertemu dengan Pak Menteri Pertanian, 29 Maret 2022 lalu di Jakarta,” tutur Tauda, ketika dihubungi, Sabtu (7/5/2022).

Taudah merincikan lahan yang disiapkan yakni Kabupaten Maluku Tengah rencana pengembangan Jagung 1.500 hektar dan Kedelai 3.000 hektar. Kabupaten Buru, rencana pengembangan Jagung 500 hektar. Kabupaten Seram Bagian Barat, rencana pengembangan Jagung 1.000 hektar. Kabupaten Seram Bagian Timur, rencana pengembangan Jagung 1.500 hektar dan Kedelai 500 hektar.
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, rencana pengembangan Jagung 1.500 hektar. Kabupaten Maluku Tenggara, rencana pengembangan Jagung 2.000 hektar dan Kedelai 500 hektar.
Kabupaten Kepulauan Aru, rencana pengembangan Jagung 1.000 hektar. Kabupaten Maluku Barat Daya, rencana pengembangan Jagung 2.000 hektar. Kota Tual, rencana pengembangan Jagung 500 hektar.”Jadi untuk realisasinya tergantung kesiapan dan komitmen Kabupaten/Kota,” rincinya.

Pertemuan Mentan, SYL dengan Gubernur Maluku dan rombongan

Permintaan tersebut lanjut Taudah telah tindaklanjuti awal April 2022 lalu, setelah bertemu dengan Dinas Pertanian kabupaten/kota.

Kendati begitu, dia mengakui, alasan para petani di daerah ini tidak mengembangkan tanaman Kedelai, karena berkaitan dengan persoalan pasar.
“Hasil petani tidak terserap pasar. Akibatnya para petani enggan untuk menanam Kedelai. Tapi hasil pembicaraan kita dengan Pak Menteri Pertanian, beliau menyampaikan akan menyiapkan pasar. Jadi rencana pengembangan Kedelai, Kementerian Pertanian siapkan pasar dan sarana produksinya, termasuk pupuk bibit dan peralatan,” sebutnya. (*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60