Babinsa dan Koramil 08/Kairatu Sosialisasi Ancaman Bahaya Longsor

  • Whatsapp
banner 468x60

PIRU, MG.com – Babinsa Koramil 08 /Kairatu Kodim 1502/Masohi, Serma Imam Bukhory dan Sertu Imam Hariyadi memberikan sosialisasi pada masyarakat binaanya di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat, dalam rangka pencegahan bahaya bencana longsor.

Dalam sosialisasi tersebut Serma Imam Bukhory dan Sertu Imam Hariyadi mendatangi langsung arel penambangan pasir (Sirtu) dan warga yang tinggal di bantaran Sungai Ruwapa.
Hal ini juga di sampaikan Komandan Kodim 1502 /Masohi Letkol Inf Nunung Wahyu Nugroho,S.E,M.Si saat di Makodim, bahwa para Babinsa merupakan agen pemberdayaan wilayah yang terus melakukan peran untuk pembinaan kewilayahan baik dengan Komsos, Wanwil maupun Bhakti TNI dan hal ini dilakukan untuk mewujudkan kemanunggalan TNI dan Rakyat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di sampaikan juga, dalam sosialisasi tersebut Babinsa memberikan himbauan dan larangan pada warga di sekitar bantaran Sungai Ruwapa agar memperhitungkan dan mencermati dampak lingkungan yang paling mungkin terjadi adalah ambrolnya tanggul dan Talud yang ada di Bantaran Sungai atau Jembatan. Sehingga masyarakat sekitar sungai yang kerap melakukan penambang pasir pun harus waspada adanya dampak longsor dan runtuhnya jembatan apabila terjadi hujan lebat dan luapan sungai.

Kegiatan Sosialisai dari Serma Imam Bukhory dan Sertu Imam Hariyadi, diapresiasi positif masyarakat yang ikut terdampak apabila penambangan pasir atau Sirtu terus dilakukan tanpa memperhitungkan dampak lingkungan yang membahayakan warga sekitar sungai.

Dandim 1502/Masohi Letkol Inf Wahyu juga menuturkan, perlunya dilakukan penertiban bagi penambang liar yang digelar dengan melibatkan unsur terkait oleh Kodim, Polres dan Satpol PP.
Namun hendaknya tidak hanya lakukan aksi penertiban saja, melainkan bisa dilakukan pembinaan untuk memberikan pemahaman lebih mengenai dampak lingkungan dari proses penambangan pasir/Sirtu tersebut.
“Sebaiknya untuk mendapatkan lokasi pengambilan pasir sebaiknya yang telah disetujui malalui kajian mengenai dampak lingkungan. Dengan diberikannya pemahaman yang lebih pada para penambang dan masyarakat maka saya yakin mereka tidak akan lagi memikirkan ranah bisnis saja, Namun juga lebih memikirkan dampak lingkungannya,” tutur Dandim Letkol Inf Nunung Wahyu Nugroho. (onc)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60