Promosi Keamanan dan Wisata, Polda Maluku Gelar TdAM II

  • Whatsapp
banner 468x60

AMBON, MG.com – Guna mempromosikan keamanan serta keindahan alam Maluku, khususnya Kota Ambon, Polda Maluku kembali menggelar lomba bersepeda sambil menikmati panorama Pulau Ambon yang bertajuk Tour d’Ambon Manise (TdAM).
TdAM II digelar setela Polda Maluku sukses melaksanakan ajang Tour d’Molluca (TdM), pada 17-19 November 2018.

Kegiatan TdAM II merupakan wujud nyata Polri dalam membangun bangsa dan negara terutama di bidang pariwisata, sekaligus membuktikan bahwa Maluku daerah yang aman dan nyaman juga menunjukkan keindahan panorama alam Kota Ambon yang berjuluk Ambon Manise.

Penyelenggaraan event ini sekaligus mematahkan stigma Maluku dan Kota Ambon belum aman, padahal Maluku sudah sangat aman dan nyaman.
“Itu sebabnya kembali kita laksanakan. TdAM II ini, sama dengan TdM, bukan ajang balap sepeda tapi bersepeda sambil berwisata di Ambon Manise,” kata Ketua Panitia TdAM 2019, Kombes Pol. Heru Trisasono saat pemaparan Rencana pelaksanaan TdAM II diruang Rapat Utama Polda Maluku, Senin (29/7/2019).

Heru menjelaskan TdAM 2019 sangat diminati.
“Pendaftarannya baru dibuka tetapi sudah ada ratusan calon peserta yang mendaftarkan diri, termasuk seorang warga negara asing dari Malaysia,” katanya.

Menurut Heru, ke 300 calon peserta yang mendaftar berasal dari Aceh hingga Papua, dan satu orang peserta dari Malaysia, ditambah dengan 150 orang dari Kota Ambon maka total peserta TdAM II, 450 orang.
Peserta berasal dari berbagai profesi antara lain pegawai bank, PNS, ekonom, politisi, atlit, artis, TNI, Polri, dokter dan berbagai profesi lainnya.

Yang mrmbedakan dengan event tahun sebelumnya, TdAM II ini hanya berlangsung di Pulau Ambon dengan melintasi ratusan kilo meter.
“Kalau TdM peserta melintasi Pulau Ambon dan Pulau Seram, maka kali ini kita hanya fokus di Pulau Ambon saja,” katanya.

Sesuai rencana, peserta mulai start dari kawasan depan Gong Perdamaian Dunia kemudian menempuh jarak 172 km.
“Hari pertama, start dari depan Gong Perdamaian Dunia, kemudian ke monumen Pahlawan Nasional Christina  Martha Tiahahu di kawasan Karang panjang, selanjutnya peserta diarahkan untuk menikmati tanjakan ‘Kaki Setan’ menuju Desa Soya yang memiliki grade 26 persen sepanjang kurang lebih 500 meter,” jelasnya.

Peserta juga kemudian melewati daerah Kayu Tiga hingga ke Polda Maluku dan menyusuri kota Ambon sampai ke daerah Benteng, dan kembali menikmati tanjakan ke TVRI hingga pemancar SCTV dan RCTI.

Selanjutnya kembali lagi ke kawasan Benteng, lanjut ke arah pantai wisata Pintu Kota yang merupakan pit stop satu.
Di Pintu Kota, peserta akan beristirahat sejenak sambil menikmati makanan ringan tradisional khas Maluku, dan akan dihibur dengan kesenian tradisional setempat.

Dari Pantai Pintu Kota peserta kemudian kembali lagi ke pusat Kota Ambon, lanjut ke arah Batu Merah Atas, Halong, SPN Passo hingga ke kawasan wisata Pantai Natsepa di Desa Suli yang dijadikan sebagai pit stop dua.

Tiba di Suli, peserta akan beristirahat untuk makan siang, shalat dan menikmati indahnya pantai Natsepa, dan alam sekitar.
Di Natsepa ada beragam kegiatan termasuk menunjukan kuliner asal Ambon. “Setelah Natsepa, kita akan bikin wisata pantai teluk menggunakan kapal dari pelabuhan perikanan menuju monument Ambon City of Musik,” katanya.
Setelah itu, peserta kembali dan finish di Pelabuhan Perikanan Nusatara-Tantui.

Untuk pit stop II atau hari kedua, peserta start dari Mapolda Maluku, melewati Batu Mera, Jembatan Merah Putih, Waiheru, Durian Patah, Telaga Kodok, Mamala, Morella dan rehat di Pantai Saung Aing Morella.

“Ada sajian tarian daerah dan makanan lokal di sana. Peserta juga akan dimanjakan dengan pemandang indah, serta berenang dan diving di Pantai Batu Kuda,” katanya.

Selain menonjolkan destinasi wisata, kata Dirlantas Polda Maluku ini, penyelenggara ingin mengajak semua pihak termasuk investor datang ke daerah ini.
“Kita tunjukan bahwa Maluku merupakan laboratorium perdamaian,” kata Heru. (On)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60