Pj Walikota Ambon Lounching Aplikasi “Si Marinyo

  • Whatsapp
banner 468x60

Ambon,MG.com – Pemerintah Kota Ambon dalam hal Dinas Komunikasi, Informatika & Persandian melaunching aplikasi Sistem Manajemen Data dan Informasi Terintegrasi dan Mengayomi (Si Marinyo) dilanjutkan seminar nasional sistem tanggap dini pencegahan konflik berbasis budaya dan kearifan lokal melalui media komunikasi (Sipetani Pelik) diruang rapat Vlissingen, Senin (5/12/2022).

Aplikasi Si Marinyo juga merupakan bagian dari inovasi Proyek Perubahan Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Joy Adriaansz, yakni Sistem Peringatan dan Tanggap Dini Pencegahan Konflik Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal, melalui Media Komunikasi (si Petani Pelik).

Pj. Wali Kota, Bodewin M. Wattimena, dalam sambutannya mengatakan, Si Marinyo merupakan aplikasi yang mampu menganalisis baik itu media sosial maupun lainnya, serta  KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) yang nantinya akan terbentuk di seluruh Desa/Negeri dan Kelurahan.

“Selaku pemimpin saya memberikan apresiasi kepada Unika Soegijapranata Semarang, dan Dinas Kominfo yang merupakan pionir,” ungkap Wattimena.

Dikatakan, launching Si Marinyo ini juga merupakan upaya merawat kebersamaan “Hidup Orang Basudara” di Kota Ambon, dimana pengalaman pahit Kota Ambon terkait dengan konflik bernuansa SARA itu menjadi pengalaman berharga agar tidak terulang kembali.

“Nah karena itu berbagai upaya kita lakukan. Salah satu sistem pencegahan dini yang dilakukan adalah, memberikan ruang yang cukup kepada masyarakat untuk berkomunikasi dengan pemerintah. Karena komunikasi merupakan salah satu strategi kita untuk meminimalisir potensi konflik,” terangnya.

Penjabat berharap, aplikasi ini dapat berfungsi dengan baik, serta memiliki manfaat bagi masyarakat guna meminimalisir potensi konflik.

“Si Petani Pelik dan Si Marinyo ini diharapkan pada waktunya akan dapat menjadi solusi bagi kita untuk meminimalisir potensi konflik di Kota Ambon yang menurut kami berpotensi karena tercipta segregasi dalam kehidupan masyarakat di Kota Ambon,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kadis Kominfo dan Persandian, Joy Adriaansz selaku Reformer proyek Perubahan mengungkapkan, aplikasi ini sengaja didesain untuk melakukan integrasi dari langkah-langkah yang sudah dilaksanakan.

“Nantinya di tahun depan kita mulai bentuk kelompok informasi masyarakat di desa negeri yakni Marinyo,” katanya.

Dijelaskan, dengan menggunakan analitik intelegensi, Si Marinyo ini akan mendeteksi semua berita-berita secara online, dengan menggunakan mesin.

“Kita juga bisa melihat seluruh postingan pada media sosial yang terindikasi dapat menimbulkan konflik,” ucapnya.

Kadis berharap, dengan dikembangkannya aplikasi ini akan mendapat banyak masukan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan akademisi sehingga lebih memperkuat Si Marinyo apabila diterapkan. ( Fal )

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60