Pelantikan Hetharia Sebagai Rektor UKIM

  • Whatsapp
banner 468x60

Orno : UKIM Harus Beri Kontribusi Bagi Daerah

AMBON, MG.com – Pdt. Dr. Hengky Herson Hetaria, MTh akhirnya dilantik sebagai Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon periode 2021-2025 menggantikan Pdt. Dr. Yafet Damamain. Pelantikan dilakukan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi (Yaperti) Gereja Protestan Maluku, sekaligus Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, di aula UKIM Talake Ambon, Senin, (18/10/2021).

Pelantikan Hetharia sebagai rector UKIM Ambon berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Gereja Protestan Maluku Nomor, 84/YAPERTI.PB/SK/X/2021, tentang Pemberhentian Rektor UKIM periode 2017-2021, dan Pengangkatan Rektor UKIM periode 2021-2025.

Acara pelantikan dan pengambilan sumpah ini dihadiri Rektor Unpatti M.J. Saptenno, anggota DPRD Maluku Anos Yeremias, seluruh pimpinan civitas akademika UKIM dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Maluku, Drs. Barnabas Nathaniel Orno, mengatakan, UKIM sebagai perguruan tinggi, hendaknya memberikan kontribusi pemikiran melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mengingat, berbagai masalah pembangunan yang kompleks harus diatasi. Meskipun di sisi lain, pengembangan sumber daya pemuda dalam kerangka penciptaan ekonomi reatif yang terus dibarui, sejalan dengan perkembangan teknologi (Terutama perkembangan teknologi informatika).

Permasalahan pembangunan harus menjadi perhatian kita, UKIM dan berbagai perguruan tinggi di Maluku agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.

“Itulah esensi kontribusi perguruan tinggi bagi daerahnya. Pengelolaan UKIM sebagai perguruan tinggi, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan intergitas, dibutuhkan kerja keras oleh seluruh civitas akademika UKIM dan YAPERTI GPM sebagai penyelenggara perguruan tinggi,” kata Wagub.

Mantan Bupati MBD itu menjelaskan, pelantikan Rektor UKIM cukup penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas SDM pada jenjang pendidikan tinggi atau universitas. Untuk itu, sebagai pemerintah daerah, dirinya menyambut gembira pelantikan tersebut.

Pimpinan UKIM yang baru pun diharapkan dapat mengemban amanah dengan baik, dan mengantarkan UKIM menjadi salah satu perguruan tinggi berkualitas dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya di Maluku dan Indonesia.

“Sementara bagi dosen, dapat meningkatkan reputasi profesionalisme dosen untuk membimbing para mahasiswanya menghasilkan karya ilmiah yang memilik manfaat akademik,” jelas Wagub.

Di tempat yang sama, mantan Rektor UKIM, Pdt. Dr. Yafet Damamain mengaku, hari ini, dirinya memiliki suka cita yang sangat besar. Karena menerima tanggung jawab sebagai Rektor UKIM 26 Maret 2018 lalu menjadi suatu kekhawatiran, apakah dirinya sanggup melewatinya atau tidak. Apalagi tanggung jawab sebagai Rektor hingga satu periode lamanya.

“Dan di penghujung masa jabatan saya, masuk masa dimana terjadi dua peristiwa yang cukup mengganggu pikiran saya, yakni, peristiwa gempa bumi di akhir 2019 dan peristiwa wabah Covid-19 yang melanda negeri tercinta ini, khususnya di Maluku. Dan tiba di hari ini, adalah sebuah mukjizat yang harus di syukuri. Mari kita bersyukur kepada Tuhan, yang membuat perkara-perkara ajaib bagi UKIM dan Gereja Protestan Maluku,” ujar Damamain.

Baginya, pernah menjadi Rektor UKIM adalah suatu kebanggaan sebab di tahun terakhir jadi dosen, dirinya dipercayakan GPM dan Yayasan PERTI sebagai Rektor UKIM.

“Bagi saya, menjadi Rektor UKIM merupakan kepercayaan besar sehingga, saya berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Tentu sebagai manusia, tidak sempurna. Masih banyak, yang belum dilakukan. Karena itu, di hari terakhir masa kepimpinan, saya meminta maaf atas kelemahan, kekhilafan, dan ketidakmampuan memenuhi berbagai pihak, terutama untuk civitas akademika UKIM,” ungkap Damamain.

Sementara itu, Rektor UKIM periode 2021-2025, Dr. Hengky Herson Hetaria, MTh, mengaku jika hari ini merupakan akhir dari rangkaian proses pemilihan Rektor UKIM yang berlangsung kurang lebih tiga bulan. Hal ini juga menunjukkan kedewasaan UKIM dalam berdemokrasi perihal pemilihan Rektor yang sering menjadi masalah di beberapa kampus di Indonesia. Kedewasaan demokrasi ini, kiranya memperteguh status UKIM sebagai kampus orang basudara (Bersaudara). Dan semangat inilah, kiranya dapat dilestarikan di waktu-waktu yang akan datang.

“Kelancaran proses ini, tidak terlepas dari andil berbagai pihak yakni para mahasiswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di tujuh fakultas lingkup UKIM, Senat, KPCR, pengurus dan pimpinan Yayasan Perguruan Tinggi GPM. Terima kasih untuk kita semua, karena saya dipilih dan dipercayakan untuk menerima tanggungjawab sebagai Rektor oleh senat, maupun YAPERTI GPM. Dan Hari ini saya telah menerima dan berjanji untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan tersebut dengan semua kekurangan dan kelebihan yang saya miliki,” lanjut Hetaria. (D2)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60