Peresmian SPBU Kompak di Waemangit
NAMLEA, MG.com – Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Buru pernah mencapai Rp 12.000 dan hal ini disentil Kapolda Maluku, Irjen (Pol) Royke Lumowa saat menghadiri peresmian SPBU Kompak, PT Fajar Gemilang Bupolo di Desa Waemangit Kecamatan Airbuaya Kabuoaten Buru, Jumat (22/02/2019).
“Hal ini tidak boleh terjadi, harga harus seragam, semua satu harga, satu bandrol di Jawa sama dengan Papua dan Maluku,” katanya saat memberikan sambutan.
Lumowa mendorong PT Pertamina untuk terus membuka SPBU Kompak atau BBM satu harga merata di seluruh pelosok kabupaten/kota di Maluku.
Tak lupa Lumowa mengucapkan terima kasih kepada GM PT Pertamina, Iin Febrian yang meluangkan waktu datang ke Maluku.
“Makasih buat pak Iin Febrian GM PT Pertamina, yang hauh-jauh dari Jayapura datang ke Kabupaten Buru di Maluku. Terima kasih karena BBM Satu Harga terus merambah Maluku,” katanya dihadapan
Sekjen Kementerian ESDM, DR. Ego Syahrial MSC.
Selaku pribadi, Lumowa mengaku berbahagia kalau BBM satu harga bisa menjangkau berbagai pelosok di Maluku.
“Karena paling tidak kalau BBM satu harga, masyarakat bisa senang, bahagia, sejahtera, apalagi menjelang Pemilu ini,” ujarnya.
Menurut Lumowa, ide mencetuskan BBM Satu Harga datangnya dari Presiden RI, Joko Widodo pada tahun 2016.
“Beliau ingin harga BBM satu harga di Papua dan Maluku. Tentunya di seluruh pelosok negeri,” jelas Lumowa.
Lumowa yakin dengan keberhasilan dan track record GM PT Pertamina saat ini maka
ide dan saran Bupati Buru untuk membangun SPBU satu harga di kecamatan lain di Buru akan terlaksana.
Untuk Sekjen KemenESDM, Lumowa harapkan agar program BBM satu harga bisa dibangun di seantero pelosok Maluku.
Hal itu penting, kata Lumowa, mengingat transportasi merupakan urat nadi kehidupan di Maluku, belum lagi ditambah kebutuhan BBM bagi petani dan nelayan.
“Dengan program BBM Satu Harga maka kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, dan pastinya berdampak pada peningkatan perekonomian warga,” terangnya. (An).
