Polda Maluku Gelar Dialog Tentang Vaksin

  • Whatsapp
banner 468x60

Ambon, MG.com – Kepolisian Daerah Maluku menggelar dialog interaktif tentang vaksin di Stasiun RRI Ambon, Selasa (13/4/2021).

Dalam dialog empat narasumber dihadirkan, yaitu Sekda Maluku Kasrul Selang, Kadis Kesehatan Kota Ambon drg. Wendi Pelupessy, Kepala Rumkit Bhayangkara Polda Maluku Kompol dr. Chandra Tanoeisan, dan dr. J. Chinttia Penturi, spesialis dalam RSUD Ambon.

Sekda menyebutkan, pelaksanaan vaksin hingga saat ini di wilayah Maluku tidak ada masalah. Pelaksanaannya, kata dia hampir merata, aparat pemerintah termasuk TNI Polri sudah mengikuti vaksinasi. “Terkait masalah kehalalan dan pelaksanaan vaksin di bulan Ramadan tidak ada masalah dan halal karena pihak MUI pusat sendiri telah menyatakan bahwa vaksin aman dan halal,” katanya.

Sekda yang juga merupakan Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, ini menyebutkan vaksinasi ditargetkan berakhir hingga Desember 2021 mendatang. “Untuk pelaksanaan vaksin sendiri direncanakan untuk Maluku pada bulan Desember nanti sudah akan selesai, namun semuanya tergantung dari pemerintah pusat berapa banyak vaksin yang dikirim ke Maluku, semakin cepat maka vaksinasi di wilayah Maluku juga akan cepat selesai secara menyeluruh,” terangnya.

Mengenai perbedaan jenis vaksin yang masuk di Maluku, Kasrul menyatakan tidak masalah. Sebab, tujuannya untuk membentuk kekebalan tubuh manusia. “Setiap vaksin diproduksi dengan teknologi yang berbeda namun tujuan dan fungsinya sama yaitu untuk membentuk imun tubuh kita agar lebih kuat dan terhindar dari penularan covid-19,” tandasnya.

Terkait keterbatasan vaksin di daerah tepencil, Kasrul meminta agar dapat dikordinasikan dengan pihak terkait sehingga tidak memunculkan klaster baru.

Kompol dr. Chandra Tanoeisan mengaku, pelaksanaan vaksin kepada anggota Polri saat ini memang ada kendala, karena keterbatasan vaksin khususnya pada polres jajaran dan polsek yang terpencil.

Meski begitu, Chandra mengaku pihaknya sudah mengarahkan personil yang bertugas di daerah akses transportasi agak susah untuk mendatangi puskesmas atau rumah sakit terdekat. “Terkait efek yang dirasakan setelah vaksin sudah diedukasikan kepada personil yang akan melaksanakan vaksin, dan jika ada gejala panas atau demam maka segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat atau pihak Biddokkes Polda Maluku guna mendapatkan penanganan medis dengan cepat,” terangnya.

Pada kesempatan itu, Chandra kembali menepis isu terkait meninggalnya anggota Polri setelah divaksinasi. Dia mengaku berita yang tersebar di masyarakat tersebut tidak benar. “Almarhum meninggal bukan karena divaksin namun karena ada penyakit bawaan yang diperparah dengan Covid-19 yang menyerang almarhum,” terangnya.

Ia mengaku, almarhum saat akan menjalani vaksinasi sudah di screening dokter. Saat itu tidak ada keluhan dari almarhum. “Bahwa anggota polri meninggal pada beberapa waktu yang lalu bukan karena divaksin namun karena Covid-19 dengan di perparah penyakit bawaan almarhum,” tegasnya.

Chandra menambahkan, Polda Maluku dalam hal ini Bodang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) sangat mendukung program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.

Pihaknya, kata dia akan selalu memberikan edukasi kepada personil polri untuk segera melaksanakan vaksinasi. “Terkait efek dan gejala yang dirasakan setelah divaksin akan di sampaikan kepada personil sehingga personil yang melaksanakan vaksin sudah memahami efeknya,” tandasnya. (VAT)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60