AMBON, MenaraGlobal.com
Sedikitnya 3.000 kaca mata khusus baca diberikan senator Maluku, Prof. Jhon Pieris (JP) secara gratis kepada masyarakat melalui pengobatan mata gratis.
Kacamata yang diberikan itu difokuskan kepada orang dewasa dan lanjut usia (Lansia).
Setelah beberapa tempat di Pulau Buru dan Seram, kini giliran beberapa lokasi di Pulau Ambon yakni di Leahari Kecamatan Leitisel dan Negeri Latuhalat Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon.
Di Negeri Leahari sebanyak 150 kacamata yang diberikan di Negeri Latuhalat ada dua lokadi yakni di pusat negeri ada 252 kacamata dan di Dusun Waimahu 158 kacamata. Pembagian kacamata diawali dengan uji coba membaca tulisan kecil pada buku, selanjutnya dibagikan kacamata sesuai dengan kode plus-minus kepada warga masyarakat.
Kepada wartawan di lokasi kegiatan, Jumat (04/05/2018) John Pieris menyatakan, kegiatan bhakti sosial yang digiatkan ini, merupakan kebutuhan masyarakat.
“Kacamata adalah kebutuhan masyarakat, mata harus mendapatkan perhatian, dan kacamata ini hanyalah alat agar mereka dapat membaca secara baik, ” katanya.
Masyarakat ekonomi lemah yang mendiami negeri pinggiran yang diutamakan.
“Kalau di Latuhalat, pada umumnya warga masyarakat membakar bata merah dan asapnya pasti mengganggu mata, bahkan ada juga yang nelayan di laut, termasuk petani, nah mereka inilah yang harus disentuh,” ucap Pieris.
Bakti sosial yang sama juga akan dilakukan di Desa Air Louw, dilanjutkan ke Saumlaki,dan Larat.
Sebelumnya juga telah dijangkau, Pulau Buru, Buru selatan, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupetan Seram Bagian Barat (SBB)
Sementara itu, Ketua Angkatan Muda Cabang Elim-Waimahu, Negeri Latuhalat, Clifford Tuhusula memberikan apresiasi positif terhadap anggota DPD-RI asal Maluku, John Pieris.
Baginya, mata adalah alat untuk menentukan arah, apalagi masyarakat yang bekerja dengan mata pencaharian di laut maupun pembuat bata merah, sehingga rawan gangguan.
Apalagi warga tersebut masih menggunakan alat tradisional.
Tuhusula mengakui jika ada beberapa senator atau calon senator yang berminat lakukan kegiatan ini namun belum bisa terlaksana.
“Saat ini hanya pak John Pieris saja yang serius bekerjasama dengan kami,” katanya. (on)